OTOMATISASI PERKANTORAN
1. Pengertian Otomatisasi Perkantoran
Otomatisasi merupakan proses
penggunaan peralatan otomatis yang memiliki system kerja sistematis.
Otomatisasi sangat berkaitan erat dengan mekanisasi dan komputerisasi.
Otomatisasi adalah pengguna mesin untuk menjalankan tugas fisik yang biasa
dilakukan oleh manusia. Hal ini menunjukan bahwa otomatisasi berarti penggunaan
alat-alat mekanis dan lebih khususnya computer. Dengan kata lain, membahas
otomatisasi berarti mengupas berbagai peralatan mekanis dan computer tertentu
saja dengan tetap memperhatikan kesesuaiannya dengan objek yang diotomatisasi,
dalam hal ini perkantoran.
Perkantoran merupakan kegiatan yang
berhubungan dengan pelayanan (service) dalam perolehan, pencatatan,
penyimpanan, penganalisaan, dan pengkomunikasian informasi. Cakupan aktivitas
perkantoran meliputi kegiatan-kegiatan, seperti pencatatan, pembuatan, dan
pengolahan naskah (wordprocessing); penyajian/display, pengelompokan/sortir,
dan kalkulasi data (spreadsheet); pengolahan database, melakukan perjanjian,
pertemuan, dan penjadwalan (appointment) presentasi; konrespondensi,dokumentasi
dan sebagainya.
Dengan demikian, otomatisasi perkantoran
berarti pengalihan fungsi manual peralatan kantor yang banyak menggunakan tenaga manusia kepada fungsi-fungsi
otomatisasi dengan menggunakan peralatan mekanis, khususnya computer. Era
otomatisasi perkantoran dimulai bersamaan dengan berkembangnya teknologi
informasi, penggunaan perangkat computer untuk keperluan perkantoran.
Otomatisasi perkantoran sering juga
diistilahkan dengan kegiatan perkantoran elekronis (electronicofficele-office).
perkantoran eleltronis adalah aplikasi perkantoran yang mengganti proses
administrasi berbasis manual ke proses berbasis elektronis dengan memanfaatkan
fasilitas jaringan lokan (LAN). Istilah ini yang dipergunakan dalam keputusan
menteri pendayagunaan aparatur Negara nomor 12/KEP/M.Pan/1/2003 tentang pedoman
umum perkantoran elektronis lingkup intranet di lingkungan instansi pemerintah.
Otomatisasi kantor merupakan sebuah rencana
untuk menggabungkan teknologi tinggi melalui perbaikan proses pelaksanaan
pekerjaan demi meningkatkan produktivitas pekerjaan.
Asal mula otomatisasi kantor di awal 1960-an,
ketika IBM menciptakan istilah wordprocessing untuk menjelaskan kegiatan divisi
mesin tik listriknya. Bukti nyata, pada tahun 1964, IBM memasarkan mesin yang
disebut Magnetic Tape/SelectricTypewriter (MT/ST), yaitu mesin keeik yang dapat
mengetik kata-kata yang telah direkan dalam pita magnetic secara otomatis.
1. Tujuan dan
Manfaat Otomatisasi Administrasi Perkantoran.
Otomatisasi
kantor bertujuan untuk meningkatkan produktivitas yang memungkinkan para
pekerja kantor memproses lebih banyak dokumen secara lebih cepat dan lebih baik
serta dengan penampilan yang lebih menarik dan mampu menyediakan informasi yang
lebih baik untuk pengambilan keputusan.
Manfaat otomatisasi perkantoran dapat dirinci
sebagai berikut:
1. Pendapatan yang lebih tinggi dan menutunkan biaya.
Komputer tidak menggantikan pekerja saat ini, tetapi computer menunda
penambahan pegawai yang diperlukan untuk menangani beban kerja yang bertambah.
2. Pemecahan masalah kelompok.
Otomatisasi kantor memungkinkan para manajer atau staf berkomunikasi dengan
lebih mudah dimanapun mereka berada, sehingga biasa menyelesaikan masalah
dengan lebih cepat.
3.Perlengkapan
bukan pengganti. Sebagai suatu cara berkomunikasi, otomatisasi memiliki
keterbatasan. Otomatisasi perkantoran tidak akan menggantikan semua komunikasi
interpersonal tradisional yang mencakup percakapan tatap muka, percakapan
telepon, pesan tertulis pada memo, dan sejenisnya. Otomatisasi kantor harus
bertujuan melengkapi komunikasi tradisional.
2. Dampak
positif dan negative otomatisasi Administrasi perkantoran.
Dampak dari
otomatisasi perkantoran yang merupakan dampak baik maupun dampak buruk antara
lain sebagai berikut.
a.
Otomatisasi
akan berdampak pada pengurangan penggunaan tenaga manusia
b.
Pengurangan
jumlah karyawan, karena adanya otomasi perkantoran
c.
Lowongan
kerja semakin sedikit, karena dengan menggunakan otomasi perkantoran
d.
Kecenderungan
bekerja dirumah
e.
Membuat
karyawan melas atau bergantung pada mesin dan teknologi.
f.
Membutuhkan
biaya yang cukup besar untuk investasi awal karena otomasi perkantotan
memerlukan peralatanyang digunakan untuk menjalankan aktivitas perusahaan.
g.
Fleksibilitas,
maksudnya pegawai dapat mengerjakan beberapa pekerja yang biasanya dilakukan
banyak orang, yang juga berarti perusahaan tidak membutuhkan banyak pegawai.
h.
Resepsionis
dapat lebih banyak meluangkan waktu utuk melayani klien
i.
Paperless,
yaitu tidak membutuhkan banyak kertas karena semua dilakukan secara digital
Perencanaan penerapan otomatisasi
perkantoran yang baik dengan memperhatikan seluruh aspek terkait dapat
meminimalisasi dampak buruk dan meningkatkan dampak baik dari otomatisasi.
Sehingga, otomatisasi bukan hal yang harus dihindari karena dampak buruknya tetapi
perlu direncanakan dan dipersiapkan dengan baik dalam penerapannya.
0 komentar:
Posting Komentar